Translate

Friday, 10 April 2020

Mekanisme Reaksi Reduksi Pada Berbagai Senyawa Organik

Baiklah jika pada sebelumnya saya membahas reaksi oksidasi pada berbagai senyawa organik, maka kali ini saya akan membahas tentang reaksi reduksi pada berbagai senyawa organik.

Reaksi reduksi merupakan reaksi yang terjadi dengan menurunkan bilnagan oksidasi atau biloks melalui penangkapan elektron atau pelepasan oksigen pada suatu aion, atom ataupun molekul.



Berikut adalah beberapa reaksi reduksi pada senyawa organik :

1. Reaksi reduksi pada Aldehid dan Keton
Pada Aldehid dan Keton dapat direduksi menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
A. Hidrokarbon
Menggunakan metode mozingo :
Prinsip dari metode ini yaitu dengan mengubah gugus karbonil menjadi tioasetal, yang selanjutnya direduksi dengan nikel raney. Dimana ikatan C-O Adah ikatan kuat dan C-S adalah ikatan yang lemah dan mudah direduksi dnegan nikel raney sehingga dapat terbentuk tioasetal.

Menggunakan metode Wolff kishner :
Prinsip dari reduksi ini yaitu dengan menggunakan hirdazon dan juga dilanjutkan dengan penambahan basa kuat.
Menggunakan metode Clemmensen :
Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu dengan menggunakan logam yang larut dalam asam dan metode ini hanya dapat berlaku dengan senyawa yang hanya memiliki satu gugus fungsi.


B. Alkohol
Pada reduksi menjadi alkohol ini dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan agen pereduksinya.
Transfer hidrida 
1. Pereaksi logam hidrida 






2. Reaksi cannizaro
Reaksi Aldehid dan Keton yang tidak memiliki hidrogen alpa dengan basa yang akan menghasilkan suatu alkohol dan asam karboksilat.
Adapun mekanisme nya :


3. Reduksi meerwein-ponndorf-verley
Reduksi keton menjadi alkohol dengan Al(Oi-Pr)3 dalam isopropanol.
Adapun Mekanisme nya:


C. Pikanol
Tanpa adanya donor Proton, logam elektropositif mereduksi keton menjadi pikanol dengan dimerisasi radikal anion.

2. Reduksi epoksida
Dalam mereduksi epoksida dapat digunakan tiga pereaksi yaitu
A. Litium alumunium hidrida
Dengan pereaksi ini epoksida diubah menjadi alkohol.
Jika tegangan cincin berkurang maka litium alumunium hidrida akan sulit memutuskan ikatan cincin.
B. Hidroborasi
Epoksida direduksi dengan diboran menghasilkan produk utama alkohol kurang tersubstitusi.

C. Pereaksi grignard
Dengan menggunakan pereaksi grignard ini dapat mereduksi epoksida menajdi alkohol, tetapi Rantai karbon akan bertambah panjang karena penambahan dari pereaksi grignard tersebut.


3. Reduksi Ester
Dalam reduksi Ester menjadi aldehit metode yang paling umum digunakan adalah Mcfayden dan Steven, yang dilakukan pertamakali yaitu mengkonversi ester menjadi hidrasidanya yang selajutnya direaksikan dengan benzensufonil klorida membentuk asilbenzenasulfonil hidrazin. Kemudian senyawa ini direaksikan dengan basa sehingga menghasilkan aldehid.





Permasalah :
1. Kenapa pada reduksi Aldehid dan Keton menjadi hidrokarbon dengan menggunakan metode Wolff kishner dilakukan penambahan basa kuat?
2. Kenapa pada reduksi aldehid dan keton menjadi hidrokarbon menggunakan metode clemmensen ini hanya berlaku pada senyawa yang hanya memiliki satu gugus fungsi saja ?
3. Apa yang menyebabkan atom karbon pusat pada alkana merupakan  senyawa dengan bentuk paling mudah  tereduksi dibandingkan dengan senyawa organik lainnya?

6 comments:

  1. Baiklah saudari denora saya akan menjawab no 3

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. Ermawati ( A1C118002)
    Saya Ermawati ingin mencoba menjawab permasalahan nomor 1 yang saudari ajukan.
    Pada Reduksi Wolff-Kishner harus ditambah dengan basa yang sangat kuat, seperti kalium hidroksida atau kalium t-butoksida dalam pelarut dimetil sulfoksida (DMSO) karena itu reaksi tersebut terbatas hanya pada senyawa karbonil yang stabil dalam kondisi basa kuat.
    Terimakasih

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Baiklah saudari Denora, saya Bella Veronica (A1C118095) akan mencoba menjawab permasalahan no.3. Disini yang mempenggaruinya adalah karena pada alkana itu memiliki ikatan ra C-C sehingga itu lebih mudah direduksi dibandingkan dengan senyawa organik misalnya yang mengadung ikatan rangkap C=O. Proses reduksi akan lebih mudah untuk memutuskan ikatannya pada senyawa alkana.

    ReplyDelete
  6. Baiklah saudara denora saya NURHALIMAH (A1C118024) akan menjawab permasalahan no 2 dimana permasalahannya yaitu Kenapa pada reduksi aldehid dan keton menjadi hidrokarbon menggunakan metode clemmensen ini hanya berlaku pada senyawa yang hanya memiliki satu gugus fungsi saja ? Hal tersebut dikarenakan pada metode clemmensen menggunnakan amalgam seng dan asam klorida

    ReplyDelete